DUNIA HEWAN

Sabtu, 07 Mei 2011

Manajemen Unggas


A. Ayam Broiler dan Persiapan Pemeliharaan.
2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan DOC pada praktikum manajemen ternak unggas kali ini diperoleh data bahwa DOC yang diamati merupakan strain Lohmann yang diproduksi oleh PT. Anwar Sierat dengan tanggal menetas pada 19 November 2009. Galur DOC tersebut adalah MB-202 P tipe pedaging. Jumlah DOC yang dipelihara berjumlah 109 ekor dibagi menjadi 4 kelompok. Jadi tiap kelompok mendapatkan 27-28 ekor dengan berat rata-rata DOC 32,93 gram.
Adapun persiapan yang kami lakukan sebelum DOC dimasukan dalam kandang. Pertama, Menyalakan lampu pemanas agar diperoleh temperatur yang sesuai dan stabil sebelum pemasukan DOC, lampu ini bertujuan atau berperan sebagai brooder. Kedua, memasang thermometer di dalam kandang dan di luar kandang agar mudah mengetahui suhu kandang. Ketiga, menyiapkan larutan gula aren 2 % atau (2 gram dalam 100 ml) sebelum pemasukan DOC yang bertujuan untuk memberikan energi pada DOC. Keempat, Melapisi lantai kandang dengan sekam padi dan koran tujuh lapis bertujuan memberikan kehangatan pada DOC. Kelima, pemberian tirai pada dinding kandang dengan maksud memberikan perlindungan terhadap suhu, cuaca di lingkungan sekitar kandang.
Kemudian setelah DOC datang perlakuan yang pertama yaitu penimbangan dan mencatatnya. Dari hasil penimbagan diperoleh berat badan yang tidak sama dengan rata-rata 32,93 gram dan postur tubuh dari DOC terlihat tidak seragam. DOC yang baik atau mendukung tujuan pemeliharaan yaitu dengan berat badan tidak kurang dari 35 gram dan postur tubuh terlihat kompak dan padat (Anonimus, 1990). Kedua, memberikan warna pada bagian tubuh DOC dengan maksud memberikan kemudahan pada saat penimbangan pada minggu selanjutnya dan membagi DOC dalam 4 kelompok. Ketiga, memberikan pakan yang berbentuk crumble dengan cara ditaburkan di atas koran. Selanjutnya pakan diberikan dalam chick feeder tray atau tempat makan sementara selama beberapa hari.

B. Manajemen Pemeliharaan
2. Pembahasan
Pemeliharaan dalam praktikum manajemen ternak unggas ini kami pelihara selama 35 hari dimulai tanggal 20 November 2009 dan diakhiri tanggal 24 Desember 2009 dengan alasan dijual pada waktu menjelang hari raya Natal dengan asumsi pada waktu tersebut harga jual ayam tinggi sehingga mendapatkan penjualan ayam yang maximal. DOC yang kami pelihara berjumlah 27 ekor. Dalam pemberian pakan kami memberikan dalam bentuk crumble selama pemelihaan dengan alasan bentuk ini mudah dicerna oleh DOC bahkan sampai dewasa.
Pada minggu pertama jumlah pakan yang diberikan 3620 gram dalam bentuk crumble, jumlah konsumsi pakan 2680 gram dengan rata-rata konsumsi pakan 99,26 gram/ekor, dan jumlah pakan sisa 950 gram. Sistem pemberian air minum yaitu ad libitum,  diberikan ditambah dengan vitachick atau vitastress. Vaksin yang diberikan adalah ND tipe B1 dengan cara pemberian melalui tetes mata, dilakukan pada hari keempat. Pada minggu kedua  jumlah pakan yang diberikan 6900 gram dalam bentuk crumble, jumlah konsumsi pakan 5620 gram dengan rata-rata konsumsi pakan 208,15 gram/ekor, dan jumlah pakan sisa 1280 gram. Sistem pemberian air minum yaitu ad libitum,  diberikan ditambah dengan vitachick atau vitastress. Vaksin yang diberikan adalah Gumboro dengan cara pemberian melalui dicampur dengan air minum, dilakukan pada hari ke-10. Pada minggu ketiga jumlah pakan yang diberikan 12.650 gram dalam bentuk crumble, jumlah konsumsi pakan 11.010 gram dengan rata-rata konsumsi pakan 407,78 gram/ekor, dan jumlah pakan sisa 1640 gram. Sistem pemberian air minum yaitu ad libitum,  diberikan ditambah dengan vitachick atau vitastress. Vaksin yang diberikan adalah ND La Sota dengan cara pemberian melalui dicampur dengan air minum, dilakukan pada hari ke-18. Pada minggu keempat jumlah pakan yang diberikan 15.980 gram dalam bentuk crumble, jumlah konsumsi pakan 15410 gram dengan rata-rata konsumsi pakan 570,74 gram/ekor, dan jumlah pakan sisa 670 gram. Sistem pemberian air minum yaitu ad libitum,  diberikan ditambah dengan vitachick atau vitastress. Pada minggu ini sampai panen sudah tidak dilakukan vaksin. Pada minggu kelima jumlah pakan yang diberikan 18.480 gram dalam bentuk crumble, jumlah konsumsi pakan 17.730 gram dengan rata-rata konsumsi pakan 656,67 gram/ekor, dan jumlah pakan sisa 750 gram. Sistem pemberian air minum yaitu ad libitum,  diberikan ditambah dengan vitachick atau vitastress.

C. Konsumsi Pakan (FI)
Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang dimakan oleh ayam dalam waktu tertentu. Konsumsi pakan dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam tubuh ayam itu sendiri maupun dari luar tubuh ayam antara lain kondisi fisiologis, kondisi fisik pakan, berat badan, laju pertumbuhan kandungan nutrien pakan dan temperatur. Ketidakseimbagan nutrien dalam pakan juga akan mempengaruhi konsumsi pakan karena ayam akan mengkmpensasi defisiensi nurien dengan meningkatkan konsumsi pakan. Energi yang dibutuhkan pada temperatur yang rendah lebih tinggi dibandingkan pada temperatur yang tinggi. Kebutuhan ME akan menurun dengan meningkatnya temperatur diatas 31°C. Kebutuhan energi untuk maintenance akan menurun sampai temperatur 27°C dan meningkat sampai temperatur 34°C dan meninkat sampai temperatur 34°C (Packham, 1982)
Berdasarkan hasil pengamatan konsumsi pakan ada minggu pertama jumlah pakan yang diberikan 3620 gram dalam bentuk crumble, jumlah konsumsi pakan 2680 gram dengan rata-rata konsumsi pakan 99,26 gram/ekor, dan jumlah pakan sisa 950 gram. Pada minggu kedua  jumlah pakan yang diberikan 6900 gram dalam bentuk crumble, jumlah konsumsi pakan 5620 gram dengan rata-rata konsumsi pakan 208,15 gram/ekor, dan jumlah pakan sisa 1280 gram. Pada minggu ketiga jumlah pakan yang diberikan 12.650 gram dalam bentuk crumble, jumlah konsumsi pakan 11.010 gram dengan rata-rata konsumsi pakan 407,78 gram/ekor, dan jumlah pakan sisa 1640 gram. Pada minggu keempat jumlah pakan yang diberikan 15.980 gram dalam bentuk crumble, jumlah konsumsi pakan 15410 gram dengan rata-rata konsumsi pakan 570,74 gram/ekor, dan jumlah pakan sisa 670 gram. Pada minggu kelima jumlah pakan yang diberikan 18.480 gram dalam bentuk crumble, jumlah konsumsi pakan 17.730 gram dengan rata-rata konsumsi pakan 656,67 gram/ekor, dan jumlah pakan sisa 750 gram.

D. Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH)
2. Pembahasan
Pertumbuhan adalah proses perkembangan jaringan tubuh dimulai dari pembelahan dan perbanyakan (kuantitatif) dan perbesaran ( kualitatif) dari sel tubuh menuju ke jaringan tubuh yang optimal. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada 2 yaitu faktor biologis (endogen) kemampuan ayam menampilkan potensi genetis melalui proses biologis dan fisiologis. Dalam praktikum ini ayam yang dipelihara strain Lohmann  yaitu jenis ayam tipe pedaging, sehingga pertumbuhan atau pertambahan bobot badanya cepat. Selain faktor biologis, pertumbuhan ayam dipengaruhi juga faktor eksogen diantaranya iklim, manajemen pemeliharaan dan pakan. Pada praktikum ini ada beberapa kekurangan yaitu manajemen kandang yang kurang baik, sehingga menyebabkan kandang menjadi lembab, penimbangan berat badan yang sering, sehingga menyebabkan strees pada ayam yang dapat menurunkan berat badan bahkan sampai kematian. Pertambahan bobot badan harian ayam broiler dipengaruhi oleh perlakuan pakan. Menurut Tillman et al. (1998), faktor pakan sangat menentukan pertumbuhan, bila kualitasnya baik dan diberikan dalam jumlah yang cukup, maka pertumbuhannya akan menjadi cepat, demikian pula sebaliknya. Pada praktikum ini berat awal rata-rata DOC 32,93 gram. Pertambahan bobot badan mengalami kenaikan tiap minggunya. Pada penimbangan minggu pertama rata-rata bobot badan ayam naik antara 72,68 gram, minggu kedua menjadi 233,4 gram, minggu ketiga 334 gram, dan minggu keempat 546,36 gram.

E. Konversi Pakan (FCR)
2. Pembahasan
Konversi pakan merupakan perbandingan antara pakan yang dikonsumsi dengan gain yang diperoleh atau dapat juga dikatakan sebagai banyaknya pakan yang dikonsumsi oleh ayam (kg) untuk menghasilkan 1 kg berat badan. Jadi konversi pakan dipengaruhi oleh jumlah pakan yang dikonsumsi dan berat badan ayam. Pertumbuhan dan konversi pakan dapat diperbaiki melalui perbaikan mutu bibit, perkandangan, pakan, kontrol terhadap penyakit. tatalaksana pemeliharaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar