DUNIA HEWAN

Senin, 09 Mei 2011

Anatomi unggas


BAB I. PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur semua organisme makhluk hidup. Sedangkan histologi berasal dari kata histon, yang artinya kumpulan beberapa sel yang mempunyai satu atau lebih kekhususan fungsi yang membentuk jaringan. Jadi histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan tubuh.
Anatomi dan histologi ternak ini adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai jenis jaringan pada ternak. Sedangkan defenisi anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur organisme atau (makhluk hidup) agar mahasiswa lebih memahami lebih dari ilmu anatomi dan histologi ternak
Pencernaan mulai makanan masuk dengan cara diambil dengan paruh dan ditelan dibantu oleh kelenjar saliva yang menghasilkan mukosa dan dengan cara menengadah memanfaatkan gaya grafitasi, kemudian masuk ke oeshopagus, crop, proventrikulus, gizzard, small intestine, ceca, large intestine, cloaca. Kemudian perkembangbiakan ayam sendiri didukung oleh organ reproduksi yang terdiri dari Ovarium dan Oviduk.
Data yang tersedia memperlihatkan bahwa konsumsi daging per kapita per tahun pada 1982 baru mencapai 4 kg atau 66,7% dari sasaran. Walaupun tingkat konsumsi daging tidak hanya ditentukan oleh tingkat produksinya saja, tetapi jika dikaitkan dengan data pertumbuhan populasi ternak, diperoleh petunjuk bahwa tingkat produksi daging belum dapat memenuhi kebutuhan minimal. Dengan demikian, diperlukan usaha usaha untuk meningkatkan produktivitas ternak.Usaha peternakan ayam di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut pemeliharaan ayam termasuk mengetahui fisiologi pencernaan serta fisiologi reproduksinya.
 Unggas terdiri atas berbagai macam organ dengan berbagai macam peranan dalam mencukupi kebutuhan kehidupan secara normal. Fungsi dan sistem organ ayam piara pada dewasa ini masih mirip dengan ayam hutan walaupun sejak tahun 2000 sebelum masehi telah dilakukan proses budidaya dan rekayasa genetik. Beberapa organ tubuh ayam bergabung dan membentuk suatu sistem yang memiliki fungsi dan peranan tertentu serta terbagi dalam beberapa kelompok organ yang memiliki mekanisme kerja yang serasi. Kumpulan dari kelompok beberapa organ ini akan melaksanakan fungsinya masing-masing dan memungkinkan individu tumbuh dan berkembang biak secara alami.
B.  Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Anatomi Unggas ini adalah:
1.    Mengetahui tata cara pembedahan ayam
2.    Mengetahui tata cara pemisahan organ-organ ayam.
3.    Mengetahui bagaimana struktur dan jaringan pada makhluk hidup khususnya ayam.
4.    Mengetahui macam-macam bentuk susunanya pada tubuh ayam.
5.    Mengenali bagian luar, organ pencernaan dan organ reproduksi pada ayam jantan serta ayam betina.
C.  Manfaat Praktikum
Yaitu mamberikan informasi kepada mahasiswa ( Praktikum ) dalam menentukan fungsi dan struktur jaringan jaringan dn bagian bagain tubuh yang terdapat pada ternak secara keseluruhan serta mengetahui bagai mana cara pembedahan dan pemisahan organ-organ ayam dan secara langsung mahasiswa mampu mengetahhui anatomi organ pencernaan ayam dan perbedaan antara organ reproduksi jantan dan reproduksi betina.





BAB II. MATERI DAN METODE
      Praktikum Anatomi Unggas ini dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2010,berlokasi di Laboratorium Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
A.   Materi
1.      Alat
a.    nampan plastic
b.    gunting
c.    pisau atau silet
2.      Bahan
a.    ayam layer betina
b.    ayam broiler jantan
3.    Metode
      Metode yang digunakan dalam praktikum adalah:
1.        Organ pencernaan
a.    Bedah ayam dengan cara membuat sayatan pada sternum.
b.    Setelah di bedah kemudian organ-organ dalam ayam di pisahkan agar mudah di amati.
c.    Mengamati bagian-bagian organ ayam pada sistem pencernaanya.
d.   Menata organ pencernaan pada nampan, amati dan gambar pada lembar atau kertas laporan sementara.
2.        Organ reproduksi ayam jantan
a. Bedah ayam dengan cara membuat sayatan pada sternum.
b. Amati organ reproduksi ayam jantan dan gambar pada lembar yang telah tersedia
3.        Organ reproduksi ayam betina
a.    Bedah ayam dengan cara membuat sayatan pada sternum.
b.    Keluarkan organ reproduksi (oviduct)
c.    Tata oviduct dalam nampan, amati dan gambar pada lembar yang tersedia.

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Organ Pencernaan.
Pencernaan adalah penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat makanan dalam saluran  pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh. Pada pencernaan tersangkut suatu seri proses mekanis dan khemis dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian terus ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh empedal unggas. Fungsi utama alat tersebut adalah untuk memperkecil ukuran partikel-partikel makanan.
Dari empedal makanan yang bergerak melalui lekukan usus yang disebut duodenum, yang secara anatomis sejajar dengan pankreas. Pankreas tersebut mempunyai fungsi penting dalam pencernaan unggas seperti hanya pada spesies-spesies lainnya. Alat tersebut menghasilkan getah pankreas dalam jumlah banyak yang mengandung enzim-enzim amilolitik, lipolitik dan proteolitik. Enzim-enzim tersebut berturut-turut menghidrolisa pati, lemak, proteosa dan pepton. Empedu hati yang mengandung amilase, memasuki pula duodenum.
Bahan makanan bergerak melalui usus halus yang dindingnya mengeluarkan getah usus. Getah usus tersebut mengandung erepsin dan beberapa enzim yang memecah gula. Erepsin menyempurnakan pencernaan protein, dan menghasilkan asam-asam amino, enzim yang memecah gula mengubah disakharida ke dalam gula-gula sederhana (monosakharida) yang kemudian dapat diasimilasi tubuh. Penyerapan dilaksanakan melalui villi usus halus.
Unggas tidak mengeluarkan urine cair. Urine pada unggas mengalir kedalam kloaka dan dikeluarkan bersama-sama feses. Warna putih yang terdapat dalam kotoran ayam sebagian besar adalah asam urat, sedangkan nitrogen urine mammalia kebanyakan adalah urine. Saluran pencernaan yang relatif pendek pada unggas digambarkan pada proses pencernaan yang cepat (lebih kurang empat jam).
Panjang alat pencernaan pada ayam sekitar 245 – 255 cm, tergantung pada umur dan jenis unggas. Prinsip pencernaan pada ayam ada tiga macam :
1. Pencernaan secara mekanik (fisik); Pencernaan ini dilakukan oleh kontraksi otot polos, terutama terjadi di empedal (gizzard) yang dibantu oleh bebatuan (grit). Pencernaan ini banyak terjadi pada ayam yang dipelihara secara umbaran sehingga mendapatkan grit lebih banyak daripada ayam yang dipelihara secara terkurung.
2. Pencernaan secara kimiawi (enzimatik); Pencernaan secara kimia dilakukan oleh enzim pencernaan yang dihasilkan:
(1) kelenjar saliva di mulut
(2) enzim yang dihasilkan oleh proventrikulus
(3) enzim dari pankreas
(4) enzim empedu dari hati
(5) enzim dari usus halus. Peranan enzim-enzim tersebut sebagai pemecah ikatan protein, lemak, dan karbohidrat.
3. Pencernaan secara mikrobiologik (jumlahnya sedikit sekali) dan terjadi di sekum dan kolon. Secara umum pencernaan pada unggas meliputi aspek:
1.digesti yang terjadi pada paruh, tembolok, proventrikulus, ventrikulus (empedal/gizzard), usus halus, usus besar, dan ceca;
2.absorpsi yang terjadi pada usus halus (small intestinum) melalui vili-vili (jonjot usus);
3.metabolisme yang terjadi pada sel tubuh yang kemudian disintesis menjadi protein, glukosa, dan hasil lain untuk pertumbuhan badan, produksi telur atau daging, pertumbuhan bulu, penimbunan lemak, dan menjaga/memelihara tubuh pada proses kehidupannya.




1.        Mulut
     Mulut ayam tidak memiliki bibir dan gigi. Peranan bibir dan gigi pada ayam digantikan oleh rahang yang menanduk dan membentuk paruh. Lidahnya runcing dan keras seperti ujung panah dengan arah ke depan. Bentukan seperti kail pada bagian belakang lidah berfungsi untuk mendorong pakan menuju oeshophagus sewaktu lidah digerakkan dari depan ke belakang. Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang berfungsi sebagai pelumas makanan agar masuk kedalam oesophagus yang akan diteruskan ke tembolok. Air diambil dengan cara menyendok saat minum dengan menggunakan paruh dan masuk kedalam oesophagus setelah kepala menengadah dan memanfaatkan gaya grafitasi.
2.        Oesophagus
            Oesophagus merupakan saluran berbentuk seperti tabung yang licin pada permukaan dalamnya sehingga mempermudah makananan saat melewatinya menuju ke tembolok.
3.        Crop(Tembolok)
     Crop adalah pelebaran dari oesophagus yang berbentuk seperti kantong. Proses pencernaan di crop sangat kecil terjadi kadang tidak sama sekali. Bagian dindingnya mengandung banyak kelenjar mukosa yang menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan. Fungsi utama crop adalah sebagai organ penyimpan pakan. Pakan yang berupa serat kasar dan bijian tinggal di dalam crop selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman
4.        Proventrikulus
     Proventrikulus atau perut kelenjar adalah penebalan dan perbesaran terakhir dari oesophagus. Asam hidroklorit, getah lambung dan enzim pepsin yang dihasilkan oleh dinding proventrikulus berfungsi untuk membantu proses mencerna protein. Sewaktu makanan melewatinya, sel kelenjar secara mekanis akan berkerut dan menyebabkan keluarnya cairan kelenjar perut. Pencernaan secara enzimtis pada proventrikulus sedikit terjadi karena makanan berjalan cepat di dalam proventrikulus.
5.    Gizzard (Empedal)
     Empedal terdiri atas serabut otot yang padat dan kuat. Bentuknya oval dengan dua lubang saluran di ujung-ujungnya. Di bagian depan berhubungan dengan perut kelenjar dan bagian yang lain dengan usus halus. Fungsi utama empedal adalah menggiling dan meremas pakan yang keras. Perototan empedal melakukan gerakan meremas kurang lebih empat kali setiap menit. Di dalam empedal ini dapat dihasilkan asam hidroklorit. Proses mencerna makanan secara normal dapat dibantu oleh adanya kerikil yang biasa di ambil dan ditelan melalui mulut. Ukuran empedal dipengaruhi oleh aktivitasnya. Apabila unggas secara rutin diberi pakan yang sudah siap tergiling maka empedal akan menjadi lingsut.
6.        Lien
7.        Saluran Empedu
     Ayam memiliki dua saluran empedu yang berfungsi menyalurkan empedu dari hati ke intestinum. Saluran sebelah kanan membesar membentuk kantung empedu dimana sebagian besar empedu dilewatkan dan sementra disimpan. Saluran bagian kiri tidak membesar dan lebih sedikit empedu yang melewatinya.
8.        Hati
     Hati terletak di antara gizzard dan empedu, berwarna kemerahan dan terdiri dari dua obus yaitu lobus dexter dan lobus sinester. Hati berfungsi menyaring darah dan menyimpan glikogen yang dibagikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Salah satu peranan terpenting hati dalam pencernaan adalah menghasilkan cairan empedu yang berfungsi untuk mengemulsi lemak.
9.        Pars Ascendens
     Pars ascendens adalah bagian dari bentuk U duodenum yang bagian naik. Duodenum sendiri merupakan bagian dari small intestinum bagian depan. Pencernan dan penyerapan pakan utamanya terjadi di small intestinum.
10.    Pars Descendens
Pars ascendens adalah bagian dari bentuk U duodenum yang bagian turun. Duodenum sendiri merupakan bagiab dari small intestinum bagian depan.
11.    Pankreas
     Pankreas adalah organ yang terletak di tengah duodenum yang berfungsi mensekresikan enzim pemecah polimer hati, lemak dan protein yaitu amylase, lipase, dan tripsin.
12.    Jejenum
     Jejunum merupakan bagian dari small intestinum yang paling panjang.selaput lendir dari small intestinum memiliki jonjot yang lembut dan menonjol seperti jari. Fungsinya selain sebagai penggerak aliran pakan dalam usus juga untuk menaikkan permukaan penyerapan sari makanan.
13.    Meckel Divertikulum
     Meckel Divertikulum adalah tonjolan kecil di usus yang merupakan pembatas antara jejunum dan ileum. Meckel Divertikulum ini dulunya adalah saluran pakan utama saat ayam dalam tahap embrio.
14.    Mesentrium
Mesentrium adalah otot lembut ditengah jejunum dan ileum yang berfungsi sebagai otot penggantung.
15.    Illeum
Ileum merupakan bagian terakhir dari small intestinum.
16.    Ileo Cecal Junction
Ileo cecal junction adalah percabangan atau pertemuan antara ileum, ceca, dan rectum.
17.    Ceca (Usus Buntu)
Pada persambungan usus bagian bawah dan rectum terdapat dua bentukan cabang usus yang buntu sehingga  disebut usus buntu atau ceca. Didalam ceca terdapat pencernaan karbohidrat,protein, absorbsi airserta sintesis vitamin A. Ceca membantu mencerna pakan yang memiliki susunan serat kasar yang tinggi melalui aksi jasad renik atau mikroorganisme.
18.    Rectum (last intestinum)
Rectum adalah bagian dari large intestinum yang paling belakang dan berakhir di kloaka. berfungsi sebagai reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh dan mengatur keseimbangan air pada unggas.
19.    Bursa Fabricus
20.    Kloaka
Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Kloaka merupakan lubang pelepasan sisa digesti (coprodeum), urin, dan muara saluran reproduksi (Urodeum) serta lubang keluar yang berhubungan dengan udara luar (Vent).
B.   Organ Reproduksi  Ayam Jantan
Alat reproduksi ayam jantan dibagi dalam tiga bagian utama, yaitu sepasang testis, sepasang saluran deferens, dan kloaka.
1. Testis
Testis ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat pada bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum mesorchium, berdekatan dengan aorta dan vena cavar, atau di belakang paru-paru bagian depan dari ginjal. Meskipun dekat dengan rongga udara, temperatur testis selalu 41o - 43o C karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan terjadi pada temperatur tersebut.
Testis ayam berbentuk biji buah buncis dengan warna putih krem. Testis terbungkus oleh dua lapisan tipis transparan, lapisan albugin yang lunak. Bagian dalam dari testid terdiri atas tubuli seminiferi (85% – 95% dari volume testis), yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya hormon steroid, androgen, dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan.
2. Saluran Deferens
Saluran deferens dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang merupakan muara sperma dari testis, serta bagian bawah yang merupakan perpanjangan dari saluran epididimis dan dinamakan saluran deferens.
Saluran deferens ini akhirnya bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang berseberangan dengan urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens, sperma mengalami pemasakan dan penyimpanan sebelum diejakulasikan. Pemasakan dan penyimpanan sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran deferens.
3. Alat Kopulasi
Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12-18 cm. Pada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya kopulasi.
Mekanisme Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang terjadi di epitelium (tubuli) seminiferi di bawh kontrol hormon gonadotropin dan hipofisis (pituitaria bagian depan). Tubuli seminiferi ini terdiri atas sel sertoli dan sel germinalis. Spermatogenesis terjadi dalam tiga fase, yaitu fase spermatogenial, fase meiosis, dan fase spermiogenesis yang membutuhkan waktu 13 – 14 hari.















1.         Mesofarium
Mesofarium adalah penggantung testis
2.          Testis
Testis ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat pada bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum mesorchium, berdekatan dengan aorta dan vena cavar, atau di belakang paru-paru dan bagian depan dari ginjal. Meskipun dekat dengan rongga udara, temperatur testis selalu 41o - 43o C karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan terjadi pada temperatur tersebut.Testis ayam berbentuk biji buah buncis dengan warna putih krem atau kuning terang. Testis terbungkus oleh dua lapisan tipis transparan, lapisan albugin yang lunak. Bagian dalam dari testis terdiri atas tubuli seminiferi (85% – 95% dari volume testis), yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya hormon steroid, androgen(hormon kelamin jantan), dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan.
3.                                            Epydidimis
Epydidimis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian atas dorsal testis. Funsi epididimis adalah sebagai jalan atau saluran sperma ke arah kaudal menuju saluran deferens.
4.    Saluran Deferens
Saluran deferens dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang merupakan muara sperma dari testis, serta bagian bawah yang merupakan perpanjangan dari saluran epididimis dan dinamakan saluran deferens. Saluran deferens ini akhirnya bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang berseberangan dengan urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens, sperma mengalami pemasakan dan penyimpanan sebelum diejakulasikan. Pemasakan dan penyimpanan sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran deferens.

5.     Alat Kopulasi
Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12-18 cm. Pada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya kop.
6.        Kloka
Kloaka merupakan lubang pelepasan sisa digesti (coprodeum), urin, dan muara saluran reproduksi (Urodeum) serta lubang keluar yang berhubungan dengan udar luar (Vent).
C.  Organ Reproduksi Ayam Betina
Ovarium pada unggas dinamakan juga folikel. Bentuk ovarium seperti buah anggur dan terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan bergantung pada ligamentum meso-ovarium. Besar ovarium pada saat ayam menetas 0,3 g kemudian mencapai panjang 1,5 cm pada ayam betina umur 12 minggu dan mempunyai berat 60 g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin.
Ovarium terbagi dalam dua bagian, yaitu cortex pada bagian luar dan medulla pada bagian dalam. Cortex mengandung folikel dan pada folikel terdapat sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat mencapai lebih dari 12.000 buah. Namun, sel telur yang mampu masak hanya beberapa buah saja (pada ayam dara dapat mencapai jutaan buah).
Folikel akan masak pada 9-10 hari sebelum ovulasi. Karena pengaruh karotenoid pakan ataupun karotenoid yang tersimpan di tubuh ayam yang tidak homogen maka penimbunan materi penyusun folikel menjadikan lapisan konsentris tidak seragam. Proses pembentukan ovum dinamakan vitelogeni (vitelogenesis), yang merupakan sintesis asam lemak di hati yang dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah diakumulasikan di ovarium sebagai volikel atau ovum yang dinamakan yolk (kuning telur).
Dikenal tiga fase perkembangan yolk, yaitu fase cepat antara 4-7 hari sebelum ovulasi dan fase lambat pada 10-8 hari sebelum ovulasi, serta pada 1-2 hari sebelum ovulasi. Akibat perkembangan cepat tersebut maka akan terbentuk gambaran konsentris pada kuning telur. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kadar xantofil dan karotenoid pada pakan yang dibelah oleh latebra yang menghubungkan antara inti yolk dan diskus germinalis.
Folikel dikelilingi oleh pembuluh darah, kecuali pada bagian stigma. Apabila ovum masak, stigma akan robek sehingga terjadi ovulasi. Robeknya stigma ini dikontrol oleh hormon LH. Melalui pembuluh darah ini, ovarium mendapat suplai makanan dari aorta dorsalis. Material kimiawi yang diangkut melalui sistem vaskularisasi ke dalam ovarium harus melalui beberapa lapisan, antara lain theca layer yang merupakan lapisan terluar yang bersifat permeabel sehingga memungkinkan cairan plasma dalam menembus ke jaringan di sekelilingnya. Lapisan kedua berupa lamina basalis yang berfungsi sebagai filter untuk menyaring komponen cairan plasma yang lebih besar. Lapisan ketiga sebelum sampai pada oocyte adalah lapisan perivitellin yang berupa material protein bersifat fibrous (berongga).
Dalam membran plasma, oocyte (calon folikel) berikatan dengan sejumlah reseptor yang akan membentuk endocitic sehingga terbentuklah material penyusun kuning telur. Sehingga besar penyusutan kuning telur adalah material granuler berupa high density lipoprotein (HDL) dan lipovitelin. Senyawa ini dengan ion kuat dan pH tinggi akan membentuk kompleks fosfoprotein, fosvitin, ion kalsium, dan ion besi. Senyawa-senyawa ini membentuk vitelogenin, yaitu prekursor protein yang disintesis di dalam hati sebagai respon terhadap estradiol.
Komponen vitelogenin lebih mudah larut dalam darah dalam bentuk kompleks lipida kalsium dan besi. Oleh adanya reseptor pada oocyte, akan terbentuk material kuning telur. proses pembentukan vitelogenin ini dinamakan vitelogenesis.







1.      Ovarium
Ovarium adalah tempat sintesis hormon steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan serta pemasakan kuning telur (folikel). Ovarium pada unggas dinamakan juga folikel. Bentuk ovarium seperti buah anggur dan terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan bergantung pada ligamentum meso-ovarium. Besar ovarium pada saat ayam menetas 0,3 g kemudian mencapai panjang 1,5 cm pada ayam betina umur 12 minggu dan mempunyai berat 60 g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin. Pada unggas umumnya dan pada ayam khususnya, hanya ovarium kiri yang berkembang dan berfungsi, sedangkan yang bagian kanan mengalami rudimenter.
Ovarium terbagi dalam dua bagian, yaitu cortex pada bagian luar dan medulla pada bagian dalam. Cortex mengandung folikel dan pada folikel terdapat sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat mencapai lebih dari 12.000 buah. Namun, sel telur yang mampu masak hanya beberapa buah saja (pada ayam dara dapat mencapai jutaan buah).
Folikel akan masak pada 9-10 hari sebelum ovulasi. Karena pengaruh karotenoid pakan ataupun karotenoid yang tersimpan di tubuh ayam yang tidak homogen maka penimbunan materi penyusun folikel menjadikan lapisan konsentris tidak seragam. Proses pembentukan ovum dinamakan vitelogeni (vitelogenesis), yang merupakan sintesis asam lemak di hati yang dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah diakumulasikan di ovarium sebagai volikel atau ovum yang dinamakan yolk (kuning telur).
Folikel dikelilingi oleh pembuluh darah, kecuali pada bagian stigma. Apabila ovum masak, stigma akan robek sehingga terjadi ovulasi. Robeknya stigma ini dikontrol oleh hormon LH. Melalui pembuluh darah ini, ovarium mendapat suplai makanan dari aorta dorsalis. Material kimiawi yang diangkut melalui sistem vaskularisasi ke dalam ovarium harus melalui beberapa lapisan, antara lain theca layer yang merupakan lapisan terluar yang bersifat permeabel sehingga memungkinkan cairan plasma dalam menembus ke jaringan di sekelilingnya. Lapisan kedua berupa lamina basalis yang berfungsi sebagai filter untuk menyaring komponen cairan plasma yang lebih besar. Lapisan ketiga sebelum sampai pada oocyte adalah lapisan perivitellin yang berupa material protein bersifat fibrous (berongga).
2.      Oviduk
Oviduk adalah tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur. Ayam mempunyai sepasang oviduk yang berfungsi sebagai saluran penghubung antara ovarium dan uterus. Bentuknya panjang dan berkelok-kelok yang merupakan bagian dari ductus Muller. Ujungnya melebar membentuk corong dengan tepi yang berjumbai.
3.   Infundibulum
 Infundibulum/papilon panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak bentuknya seperti corong atau fimbrane. Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelinalia. Pada bagian kalasiferos merupakan tempat terbentuknya kalaza yaitu suatu bangunan yang tersusun dari dua tali mirip ranting yang bergulung memanjang dari kuning telur sampai ke kutub-kutub telur. Kuning telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan.
4.   Magnum
Magnum  adalah bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm). Batas antara infundibulum dan magnumtidak dapat terlihat jelas dari luar. Magnum tersusun dari glandula tubiler yang sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan magnum tersusun dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus dengan putih telur selama 3,5 jam.

5.   Isthmus
Isthmus mensekresikan selapu membran(selaput kerabang lunak) yang banyak tersusun dari serabut protein. Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan telur berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Antara magnum dan isthmus terdapat garis pemisah yang sangat jelas yang disebut garis penghubung magnum-isthmus. Isthmus bagian depan yang berdekatan dengan magnum berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus mengandung banyak pembuluh darah sehingga memberikan warna merah.
6.   Uterus
Uterus disebut juga glandula kerabang telur,merupakan bagian dari oviduk yang melebar dan berdinding kuat, panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur yang terbuat dari kalsium.. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.
7.   Vagina
Panjang vagina 12 cm. Telur melewati vagina dengan cepat, yaitu sekitar tiga menit, kemudian dikeluarkan (oviposition) setelah dilapisi oleh mucus untuk menyumbat pori-pori sehinggainvasi bakteri dapat dicegah. 30 menit setelah peneluran akan kembali terjadi ovulasi.
8    .Kloaka
Kloaka merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam.Salah satu penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang. Padahal, ketika ada benda asing seperti /yolk/ (kuning telur) dan segumpal darah, ovulasi tidak dapat terjadi. Proses pengeluaran telur diatur oleh hormon oksitosin dari pituitaria bagian belakang.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Kesimpulan
Dari praktikum Anatomi Unggas ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
1.    Pencernaan ayam terdiri dari mulut, oesophagus, tembolok, proventrikulus(perut kelenjar), empedal, small intestinum(terdiri dari duodenum,jejunum dan ileum)usus buntu, large intestinum(rectum), kloaka dan organ tambahan seperti hati, pancreas dan saluran empedu.
2.      Organ reproduksi yang terdiri dari Ovarium dan Oviduk (infundibulum, magnum, ithmus, uterus, vagina).
3.    Alat reproduksi pada ayam jantan di bagi dalam tiga bagian utama yaitu testis, saluran deferens, kloaka.
4.    Prinsip pencernaan ayam ada tiga yaitu secara mekanik, kimiawi dan mikrobioligik.
5.    Organ reproduksin ayam jantan terdiri dari testis, epidimis, saluran deferens dan organ kopulasi.
6.    Organ reproduksi ayam betina terdiri dari ovarium dan oviduk. Oviduk sendiri terdiri dari infundibulum, magnum, isthmus, uterus, vagina dan terakhir kloaka.
B.  Saran
Dalam pelaksanaan praktikum Anatomi Unggas ini terdapat kesalahan-kesalahan, maka dari itu penulis memberikan saran:
1.    Praktikum jangan dilakukan terlalu sore karena keterbatasan waktu dan dalam pengamatan serta pencatatan data tidak bisa optimal.
2.    Praktikan harus lebih menguasai cara pembedahan ayam serta pengambilan dan pemisahan organ agar tidak merusak organ-organ yang akan di amati.
3.    Praktikan harus memperhatikan saat co ass sedang menerangkan.
4.    Dalam pembedahan kurang hati-hati sehingga mempengaruhi hasil data yang di amati.


DAFTAR PUSTAKA
Akoso, Budi Tri.1993.Manual Kesehatan Unggas.Yogyakarta.Kanisius
Blakely,J. and D.H. Bade.1985. Ilmu Peternakan. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
Chan,H dan M. Zamrowi,1993.Pemeliharaan Dan Cara Pembibitan Ayam Petelur. Jakarta:Andes Utama
Kamal,M.1994.Ilmu Produksi Ternak.Yogyakarta.Fakultas Peternakan Universitas Gadjah mada.
Tri Yuwanta, 2004, Dasar Ternak Unggas, Yogyakarta. Kanisius
Poernomo, S., Sutarma, Jaenuri dan Iskandar. 1992b.Kolibasilosis pada unggas di Indonesia: II. Uji Kepekaan E. coli asal peternakan ayam di beberapa wilayah Jawa dan Bali terhadap beberapa antibiotika. Penyakit Hewan 24 (43A): 39−43.
Akoso, B.T. 1993. Manual Kesehatan Unggas. Edisi Pertama. KANISIUS. Yogyakarta.